Strategi Penjualan yang Efektif untuk Meningkatkan Laba

Dalam menjalankan sebuah bisnis, pasti dibutuhkan adanya strategi penjualan yang efektif guna menunjang keberhasilan bisnis. Tujuannya tak lain adalah agar bisnis bisa tetap bertahan di tengah ketatnya persaingan. 

Sebagai contoh, di tempat tinggal Anda dulu pasti pernah ada tempat makan, coffee shop, atau bisnis lain yang sempat ramai tapi sekarang sudah tidak terdengar lagi, bahkan ada yang harus gulung tikar karena tidak mampu bersaing dengan kompetitor yang sudah lebih dulu menerapkan startegi pemasaran yang lebih baik. 

Tentu tidak ada pebisnis yang mau kejadian seperti itu terjadi pada bisnis mereka, bukan? Begitupun Anda. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai macam strategi penjualan yang efektif untuk menunjang keberhasilan bisnis. 

Pengertian Strategi Penjualan

Strategi penjualan adalah cara yang dilakukan pebisnis dalam mencapai target penjualan yang dirancang berdasarkan kelebihan, kekurangan, dan pengaruh yang dimiliki oleh perusahaan. Rencana yang sudah terbentuk selanjutnya akan diimplementasikan guna mencari konsumen baru maupun mengembangkan konsumen yang sudah ada. 

Secara sederhana, strategi penjualan dapat diartikan sebagai kegiatan terencana yang bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan. 

Strategi Penjualan yang Efektif

Pahami cara mengatur strategi penjualan yang Klik Bisnis Digital rangkum dari berbagai sumber berikut ini!

1. Kenali Target Pasar

Hal pertama yang harus dilakukan dalam merancang strategi penjualan yang efektif adalah mengenali target pasar. Target pasar adalah sekelompok konsumen yang menjadi sasaran bisnis, atau orang yang ingin Anda fokuskan dalam melakukan promosi agar volume penjualan meningkat.  

Meriset dan mengenali target pasar merupakan hal yang penting dalam bisnis karena bisa membantu menyesuaikan antara produk perusahaan dengan permintaan (demand) konsumen. 

Setelah mengenali siapa konsumen potensial Anda, selanjutnya pilih segmen konsumen yang paling sesuai dan pelajari karakteristiknya. Menghadapi konsumen berusia 20 tahun ke atas dengan konsumen berusia 12 tahun kebawah itu berbeda. Untuk itu, dalam memulai bisnis, pastikan hal seperti ini tidak sampai terlewatkan begitu saja. 

2. Membuat Rencana Pemasaran

Kedua yaitu rencana pemasaran. Produk yang baru memasuki pasar tidak mungkin bisa langsung dikenal begitu saja, pasti diperlukan yang namanya rencana pemasaran berupa brand awareness, conversion, dan peningkatan pendapatan.

Diawali dengan brand awareness atau kesadaran merek, Anda harus mampu memperkenalkan merek produk baru Anda kepada konsumen. Pengenalan ini penting sebab menjadi faktor utama penentu perilaku konsumen pada saat mengambil keputusan. Konsumen tidak mungkin tertarik membeli suatu produk jika mereka tidak mengenalinya sama sekali. 

Setelah brand awareness, langkah yang harus dilakukan selanjutnya yaitu conversion. Conversion atau konversi sebenarnya memiliki pengertian yang luas, namun secara garis besar bisa dikatakan sebagai tindakan konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan. Dalam tahap ini di dalamnya juga termasuk mengajak konsumen menjadi pengikut di media sosial, subscriber channel YouTube, dan lain sebagainya.  

Terakhir, setelah konsumen mengenal dan tertarik, maka potensi terjadinya pembelian produk juga akan jauh lebih besar.

3. Marketing Mix

Sempat disinggung di awal, marketing mix menjadi dasar dalam menjalankan sebuah bisnis. Marketing mix atau yang juga disebut dengan bauran pemasaran adalah strategi pemasaran dengan menggunakan beberapa variabel secara terpadu untuk mencapai tujuan pemasaran. 

Marketing mix pada dasarnya terdiri dari 4P: Product, Price, Place, dan Promotion. Namun, dengan semakin berkembangnya konsep dari strategi pemasaran, variabel dalam marketing mix juga ikut mengalami perubahan menjadi 7P dengan tambahan People, Process, dan Physical Evidence. 

Adapun keuntungan yang akan Anda dapatkan apabila menerapkan marketing mix dengan baik yaitu dapat mengetahui kelebihan perusahaan dan mengoptimalkan kelebihan tersebut, meningkatkan profit, lebih kompetitif dan mudah beradaptasi dengan market, serta mampu meningkatkan kerja sama antara perusahaan dengan mitra bisnis.

4. Promosi dan Iklan 

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk menyajikan produknya di pasar, salah satunya yaitu dengan melakukan promosi. Promosi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan sesuatu ke arah yang lebih baik. Promosi dibedakan menjadi dua, yaitu promosi organik dan promosi berbayar.

Pertama, meningkatkan penjualan produk menggunakan promosi organik. Ini bisa Anda lakukan dengan membuat sosial media yang berisikan informasi bermanfaat dan up to date. Selain sosial media, Anda juga bisa membagikan informasi melalui blog. Meskipun cara ini tidak secara langsung bisa mendorong terjadinya konversi, tetapi jika dilakukan secara konsisten, ini bisa membuat konsumen lebih dekat dengan brand Anda.

Kedua, promosi secara berbayar menggunakan iklan. Ada banyak platform yang bisa digunakan untuk beriklan, beberapa diantaranya yaitu Instagram Ads, Facebook Ads, Google Ads, dan Twitter Ads. 

5. Meningkatkan Brand Awareness

Terakhir yaitu dengan meningkatkan brand awareness. Brand awareness atau kesadaran merek adalah kemampuan yang dimiliki oleh konsumen dalam mengenali suatu produk dari namanya. Kegiatan pelaku bisnis dalam membangkitkan brand awareness sangat penting sebab konsumen cenderung lebih tertarik membeli produk yang sudah dikenal. 

Salah satu contohnya adalah merek Aqua, masyarakat awalnya menganggap Aqua sebagai produk gagal karena dianggap rugi menjual air mineral di negara yang air bersihnya melimpah. Namun, seiring berjalannya waktu, pada akhirnya Aqua menjadi merek yang paling banyak diminati masyarakat karena sudah terbukti segar dan sehat untuk konsumsi harian keluarga. 

Demikian penjelasan mengenai strategi pemasaran untuk meningkatkan laba, semoga bermanfaat! Ingin mengetahui lebih banyak informasi mengenai bisnis? Temukan hanya di Klik Bisnis Digital.