Untuk mengetahui kepada siapa dan kapan proses pemasaran produk maupun layanan dapat menghasilkan tingkah penjualan yang jauh lebih tinggi, proses pemasaran tidak boleh dilakukan secara sembarangan, melainkan harus disusun secara sistematis.
Menganalisis target market merupakan hal yang penting dalam bisnis karena bisa membantu menyesuaikan antara produk perusahaan dengan permintaan (demand) konsumen.
Jika Anda bingung harus memulainya dari mana, langkah-langkah ini mungkin bisa membantu Anda dalam menentukan target market Anda. Namun, sebelum masuk ke pembahasan utama, ada baiknya ketahui terlebih dahulu apa pengertian dari target market.
Pengertian Target Market
Target market adalah konsumen akhir yang ditargetkan oleh perusahaan untuk membeli suatu produk maupun layanan. Target market dibagi menjadi beberapa segmen dan setiap segmen membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda untuk meningkatkan pangsa pasar (market share).
Tidak semua produk dapat dikonsumsi oleh semua orang. Dengan kata lain, setiap produk memiliki kelompok konsumen yang berbeda yang tertarik menggunakan produk tersebut. Anda perlu membuat produk, layanan, dan kampanye pemasaran yang spesifik untuk target market Anda. Karena jika tidak, Anda mungkin hanya akan membuat produk maupun layanan buruk yang tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dan yang lebih parahnya lagi, tidak ada yang tertarik untuk membelinya.
Seperti yang pernah dikatakan Philip Kotler, seorang penulis buku marketing, “There is only one winning strategy. It is to carefully define the target market and direct a superior offering to that target market.” Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, kurang lebih maksudnya seperti ini – hanya ada satu strategi kemenangan. Berhati-hati dalam menentukan target market dan berikan penawaran terbaik ke target market tersebut.
Cara Menentukan Target Market
Ada beberapa tahapan cara menentukan target market untuk bisnis. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
Tahap 1: Mengidentifikasi Manfaat Utama Bisnis
Salah satu cara menentukan target market adalah dengan mengidentifikasi manfaat utama bisnis. Dengan melakukan tahap ini, maka target pasar ideal Anda akan muncul dengan sendirinya. Anda dapat memulainya dengan menciptakan sesuatu yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Namun sebelum itu, Anda harus mampu menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini dengan baik:
- Apa masalah yang akan Anda selesaikan?
- Apa kebutuhan yang akan Anda penuhi?
- Dan apa keinginan yang akan Anda penuhi?
Features tell. Benefits sell.
Jangan mendefiniskan apa yang Anda lakukan atau bagaimana cara Anda melakukannya. Akan tetapi, informasikan keuntungan apa yang akan konsumen dapatkan dari membeli produk maupun layanan Anda. Contohnya, Apple meluncurkan iPod pertama di mana perusahaan lebih memfokuskan untuk menjual “manfaat” daripada “fitur” produk.
Fitur utama iPod adalah dapat menyimpan 1GB file MP3. Akan tetapi, alih-alih menyebutkan fitur tersebut. Sebaliknya, Apple menawarkan manfaat yang akan didapat jika membeli iPod, yaitu: “1.000 songs on your pocket.”
Setelah Anda mengidentifikasi manfaat apa yang Anda tawarkan, seharusnya itu lebih dari sekedar cukup untuk mengetahui siapa konsumen yang paling membutuhkan produk maupun layanan Anda.
Dalam kasus Apple, target pasar yang perusahaan bidik sudah jelas yaitu orang-orang yang baru mengenal teknologi dan memiliki banyak koleksi lagu serta ingin mendengarkannya saat sedang bepergian.
Kalau Anda, kebutuhan atau keinginan siapa yang ingin Anda penuhi? Apakah Anda ingin membantu orang-orang yang tidak memiliki kendaraan agar tetap bisa bepergian, membuat alat yang memudahkan ibu rumah tangga dalam mengurus rumah, atau menciptakan sesuatu yang terlihat keren?
Tahap 2: Mempersempit Target Market
Pada tahap ini, Anda harus memiliki pemahaman dasar tentang siapa yang akan mendapatkan keuntungan dari produk maupun layanan yang Anda tawarkan. Dengan begitu, Anda dapat mempersempit target pasar Anda menjadi lebih spesifik.
Pertama, tentukan demografi target pasar Anda. Target pasar setidaknya harus memiliki ciri-ciri yang sama. Anda dapat mengelompokkan target pasar menggunakan demografi seperti usia, jenis kelamin, lokasi tempat tinggal, status perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya. Selanjutnya, identifikasi psikografis orang-orang yang paling mendapatkan untung dari produk atau layanan Anda. Psikografis adalah atribusi psikologis konsumen, yaitu kelompok orang yang menyukai hal atau minat yang sama.
Adapun beberapa indikator yang bisa Anda jadikan pertimbangan dalam mempersempit target market, yaitu:
- Usia – tidak harus spesifik, cukup rentang tertentu.
- Status hubungan – apakah konsumen Anda adalah orang yang masih lajang atau sudah menikah. Jika sudah menikah, cari tahu apakah konsumen jenis ini sudah memiliki anak dan hewan peliharaan.
- Pekerjaan – jabatan atau posisi konsumen di tempat kerja.
- Kegemaran atau hobby – apa kegiatan yang konsumen Anda suka lakukan (misalnya bermain game, merajut, membuat kue, dan lain-lain).
- Masalah – masalah yang dihadapi konsumen sehari-hari, misalnya sakit kepala atau tidak memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan suatu hal.
- Passion – cari tahu passion konsumen Anda, misalnya pecinta lingkungan dan suka membersihkan sampah di pantai.
- Aktivitas sehari-hari – bagaimana cara konsumen Anda menghabiskan waktu.
- Pengaruh – siapa saja orang yang terpengaruh dengan konsumen Anda
- Siapa yang mempengaruhi – ini bisa Anda ketahui melalui media sosial, siapa yang konsumen Anda ikuti dan sukai.
- Alasan konsumen senang berbelanja dengan Anda – ini bisa karena produk Anda, pelayanan, pengalaman, dan lain sebagainya.
Demikian penjelasan terkait cara menentukan target market yang dapat Klik Bisnis Digital sampaikan, semoga bermanfaat!